Rabu, 22 April 2009


Profil Sahabat Anak

Berawal dari Jambore Anak Jalanan (JAJ) yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1997, sejumlah sukarelawan yang terdiri dari mahasiswa dan alumni yang tergabung dalam kepanitiaan melihat adanya satu kebutuhan esensial pada generasi anak kaum urban, khususnya anak-anak jalanan di Jakarta, yakni pendidikan sebagai pendongkrak status, ekonomi, dan karakte menuju fase yang lebih baik.

Sahabat Anak lahir setelah melalui periode panjang proses penggodokan istimewa akan kerja sama, pelayanan, tantangan realita jalanan, pemahaman karakter anak marjinal yang unik, pengumpulan dana plus pertanggung jawabannya, serta pencarian program kurikulum nonformal terbaik sesuai kebutuhan mereka.

Hingga saat ini, Sahabat Anak membidani kegiatan rutin Bimbingan Belajar (Bimbel) di 8 area urban Jakarta antara lain Prumpung, Grogol, Cijantung, Manggarai, Senen, Gambir, Tanah Abang, dan Mangga Dua. Lokasi belajar yang bervariasi dari ruang kelas pinjaman hingga kolong jembatan layang tidak meyurutkan semangat belajar anak-anak maupun pengajarnya. Bagi Anjal (Anak Jalanan) yang bersekolah, mereka dibimbing dalam mengerjakan PR, persiapan ujian, dan mengulang mata pelajaran.

Bagi yang putus sekolah, diajarkan ketrampilan dasar calistung (baca, tulis, hitung). Turut disisipkan pula variasi program seperti bahasa Inggris, olah vokal, gambar, musik, origami, pembagian nutrisi, karyawisata, putar film, memasak, dan bentuk kegiatan edukatif lainnya. Ulang tahun massal, parents meeting, dan pengobatan gratis digelar di masing- masing area dalam rentang waktu tertentu. Beasiswa pun diberikan bagi anak-anak yang berprestasi dan diajukan secara khusus oleh pengurus Bimbel.

Khusus bagi remaja jalanan putus sekolah, sejak tahun 2006 Sahabat Anak mendirikan Pusat Kegiatan Anak (PKA), sekolah nonformal yang membekali siswanya dengan pelajaran umum plus pengembangan karakter (character building) dan ketrampilan (life-skill) yang setiap akhir semester diikutsertakan dalam ujian Negara (Kejar Paket A, B, C).

Perlu dicatat bahwa asset terbesar Sahabat Anak adalah para sukarelawan yang memiliki semangat voluntirisme luar biasa. Mereka terdiri dari mahasiswa, alumni, pemuda, dan kaum profesional metropolitan yang tidak jarang merogoh kantung pribadi untuk keperluan adik-adik binaannya. Kepedulian mereka, didasarkan oleh kasih dan terutama pengakuan bahwa anak-anak ini sama sperti anak normal lainnya, yang memiliki hak untuk hidup lebih baik dan kesetaraan dalam berbagai kesempatan. Terlebih karena mereka berharga.
Program-program yang diadakan di Sahabat Anak antara lain:

• Pusat Kegiatan Anak (PKA) sebuah wahana edukasi nonformal bagi remaja putu sekolah

• Jambore Sahabat Anak (JSA) sebuah kegiatan tahunan dalam memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli dengan mengundang anak-anak binaan Sahabat Anak dan anak-anak jalanan dari area baru

• Hari Sahabat Anak (HAS) sebuah event yang melibatkan lebih dari 1000 publik (profesional, keluarga, perusahaan dan media) untuk menyebarkan spirit menjadi SAHABAT bagi anak marginal Indonesia

• Kelas Pembinaan Voluntir , program rutin yang digelar oleh Divisi Capacity Building (CB) sebagai pembekalan bagi para sukarelawan Sahabat Anak guna meningkatkan wawasan (knowledge), ketrampilan (skill), dan semangat pelayanan (spirit)
Visi Sahabat Anak yakni menyadarkan anak jalanan bahwa mereka sebagai manusia ciptaan Allah, yang berharga dan mulia. Misi Sahabat Anak adalah Melibatkan sejumlah mungkin pribadi/pihak untuk peduli kepada anak jalanan dengan menjadi seorang sahabat yang menaruh kasih setiap waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar